![]() |
Dokumentasi Kemenpora |
Pada tanggal 18 Agustus 2018 hingga 02 Spetember 2018 Indonesia akan menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan Asian Games 2018 yang merupakan ajang olahraga bergengsi di Asia dan dalam artikel ini kita akan membahas salah satu olahraga yang dipertandingkan dalam Asian Games 2018, yaitu cabang olahraga pencak silat
Cabang olahraga pencak silat memiliki padepokan yang terletak di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dengan luas 5,3 hektar. Padepokan pencak silat tersebut memiliki gelanggang utama dengan luas 2400 meter persegi dan 2529 kursi. Selain itu, di padepokan pencak silat tersebut juga terdapat hotel penginapan dengan 138 kamar, pendopo untuk latihan, ruang serbaguna dan juga lahan parkir
Padepokan pencak silat tersebut dibangun pada tahun 1992 dan diresmikan pada tahun 1997 (bertepatan dengan penyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON) DKI Jakarta). Seiring dengan berjalannya waktu, padepokan pencak silat tersebut telah menggelar berbagai kejuaraan pencak silat, mulai dari SEA Games hingga kejuaraan dunia pencak silat, dan pada bulan Agustus 2018, di usianya yang ke-21, padepokan pencak silat tersebut akan menggelar pertandingan pencak silat dalam Asian Games untuk pertama kalinya. Padepokan pencak silat itu sendiri telah direnovasi sebanyak 3 kali dan saat ini renovasi padepokan pencak silat tersebut meliputi bangku penonton, penambahan CCTV, penambahan AC, akses bagi penyandang disabilitas dan lain-lain
Cabang olahraga pencak silat sendiri baru pertama kali dipertandingkan, yaitu dalam Asian Games 2018, dimana cabang olahraga tersebut memperebutkan 16 medali emas dalam 10 nomor tarung dan 6 nomor seni. Berat tubuh atlit pencak silat putra maupun putri minimal 45 kg dan maksimal 95 kg. Dalam nomor tarung, pukulan yang berhasil mengenai lawan bernilai 1, tendangan yang berhasil mengenai lawan bernilai 2 dan bila lawan jatuh karena pukulan maupun tendangan, poinnya adalah 3. Meski demikian, jika pukulan maupun tendangan mengenai muka ataupun kemaluan lawan, nilai akan dikurangi
Dalam nomor seni, ada tiga kategori yang diperandingkan, yaitu tunggal, anda dan beregu. Dalam nomor tunggal dan beregu telah ditetapkan jurus apa saja yang harus ditampilkan, sementara dalam nomor ganda, atlit pencak silat sangat diperbolehkan untuk berdandan, agar karakter mereka dapat lebih hidup dan meyakinkan. Dalam pertandingan pencak silat terdapat 5 juri, dimana dalam nomor seni, para juri duduk berbaris dalam satu meja, sementara dalam nomor tarung, para juri terpisah di setiap sudut arena. Selain para juri, dalam pertandingan pencak silat juga ada wasit yang berada di tengah pertandingan dan juga satu orang ketua pertandingan yang bertugas untuk mengendalikan jalannya pertandingan
![]() |
Dokumentasi One Indonesia Satu |
![]() |
Dokumentasi One Indonesia Satu |
![]() |
Dokumentasi One Indonesia Satu |
Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi dalam pertandingan pencak silat, dimana dalam pertandingan pencak silat dikenal istilah "pukul", "tendang", "banting", "gunting" dan kosakata-kosakata lainnya yang tidak boleh digantikan dengan bahasa manapun, bahkan otoritas tertinggi dalam cabang olahraga pencak silat ialah Persilat yang merupakan singkatan dari Persekutuan Silat Antar Bangsa dan dirikan oleh Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam. Selain itu, bunyi gong merupakan unsur wajib dalam setiap pertandingan pencak silat, dimana tanpa bunyi gong, pertandingan pencak silat belum dianggap sah dan bunyi gong tidak boleh digantikan dengan alt bunyi lainnya
![]() |
Dokumentasi Kemenpora |
Sebagai info tambahan, negara-negara tetangga, diantaranya Thailand, Laos, Iran dan India, secara langsung datang ke Indonesia untuk melakukan latihan dan juga mempelajari pencak silat
By: Rudy Haryanto
0 komentar:
Posting Komentar